Archive for Oktober 2014
PERMASALAHAN DALAM RUMAH TANGGA KONSUMSI (artikel)
2
Setiap orang dalam memenuhi kebutuhannya, akan melakukan
kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh setiap pelaku ekonomi
berbeda-beda. Keluarga kalian setiap hari makan, berarti mereka telah melakukan
kegiatan konsumsi (berperan sebagai konsumen). Namun berbeda ketika keluarga
kalian bekerja.Apakah mereka dinamakan pelaku konsumsi? Orang yang bekerja
berarti mereka telah melakukan kegiatan produksi. Dengan demikian dinamakan
pelaku produksi. Bagaimana dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku
ekonomi lainnya? Sama seperti keluarga kalian, mereka juga melakukan kegiatan
ekonomi, namun aktivitas yang mereka lakukan berbeda.
Pelaku ekonomi merupakan pihak-pihak yang melakukan kegiatan
ekonomi. Secara garis besar, pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi lima
pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan, koperasi, masyarakat, dan negara.
Setiap pelaku ekonomi ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, atau distributor.
B.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian
Rumah Tangga Konsumsi
2.
Permasalahan
pada Rumah Tangga Konsumsi
3.
Dampak
yang ditimbulkan
4.
Penanggulangan
pada permasalahan yang sudah dibahas
C.
Pembahasan
1.
Pengertian Rumah Tangga Konsumsi
Rumah Tangga Konsumsi adalah pemilik
berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Pelaku dari Rumah
Tangga Konsumsi (RTK) disebut sebagai konsumen. Konsumen adalah orang-orang
atau badan-badan yang melakukan kegiatan menggunakan dan menghabiskan sebagian
atau keseluruhan nilai dari suatu barang dan jasa (konsumsi). Rumah Tangga
Konsumsi (RTK) kaitannya dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan.
Ada dua peran yg dimainkan oleh rumah
tangga keluarga dlm kegiatan ekonomi, yaitu :
(a.) Sebagai konsumen.
Sebagai konsumen rumah tangga keluarga membeli barang-barang dan jasa-jasa yg dihasilkan oleh rumah tangga produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
(b.) Sebagai penyedia jasa factor produksi.
Faktor produksi yg dimaksudkan adalah berupa tenaga kerja, kompetensi, tanah, ataupun modal. Dari factor-faktor produksi tersebut rumah tangga keluarga mendapatkan penghasilan untuk membeli barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhannya.
(a.) Sebagai konsumen.
Sebagai konsumen rumah tangga keluarga membeli barang-barang dan jasa-jasa yg dihasilkan oleh rumah tangga produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
(b.) Sebagai penyedia jasa factor produksi.
Faktor produksi yg dimaksudkan adalah berupa tenaga kerja, kompetensi, tanah, ataupun modal. Dari factor-faktor produksi tersebut rumah tangga keluarga mendapatkan penghasilan untuk membeli barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhannya.
Rumah Tangga Konsumen (RTK) yang menghasilkan faktor-faktor
produksi menjualnya ke pasar produksi. Sebagai balas jasa akan diterima uang
berupa sewa, upah, bunga dan laba. Dari penghasilannya, RTK akan membelanjakan
uang untuk membeli barang dari pasar barang, membayar pajak kepada pemerintah
atau membeli impor. Selisih dair penghasilan dengan pengeluarannya digunakan
untuk ditabung.
Jadi, Rumah Tangga Konsumsi adalah pelaku ekonomi yang
melakukan kegiatan guna menghabiskan/memakai suatu barang dan jasa yang
diproduksi oleh produsen.
2.Permasalahan pada Rumah Tangga Konsumsi
Pada
dasarnya Rumah Tangga Konsumsi (RTK) memiliki banyak permasalahan yang terjadi.
Seperti halnya pelaku ekonomi yang lain RTK juga memiliki kelemahan pada
kegiatan ekonominya, diantaranya adalah :
a.
Pendapatan yang tidak sesuai dengan pengeluaran.
Sebuah keluarga terdiri dari Ayah, Ibu dan anak. Mungkin ada juga
anggota lainnya seperti Bibi, Paman, Nenek, Kakek, Pembantu dan semacamnya. Di
sini pendapatan setiap keluarga pastilah berbeda, dilihat dari segi ekonomi
keluarga atau lebih tepatnya ada yang berpendapat tinggi, sedang dan rendah
(kaya dan miskin). Pengeluaran
sebuah kebutuhan juga didasari oleh pendapatan yang diperoleh dari sebuah
keluarga. Tidak mungkin pengeluaran dari pendapatan orang yang pendapatannya
tinggi sama dengan pengeluaran orang yang pendapatannya rendah.
b.
Konsumsi yang secara berlebihan, apalagi sebuah keluarga tidak
mempunyai daftar untuk skala prioritas dalam sebuah keluarganya.
Selain
pendapatan, pengeluaran/konsumsi dari sebuah keluarga juga perlu dibatasi.
Memang kebutuhan dari satu keluarga pastilah berbeda. Ayah, Ibu, anak atau
keluarga lainnya tidak mungkin mereka memiliki kebutuhan yang sama. Pastinya
mereka juga mempunyai keingininan untuk segera melaukan kegiatan konsumsi walau
mereka sebenarnya tahu bahwa pendapatan tidak seterusnya bisa mencukupi
kebutuhan mereka.
Dalam sebuah
kebutuhan, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan menurut intensitasnya,
kebutuhan menurut waktu, kebutuhan menurut sifat dan kebutuhan menurut
subjeknya. Dan yang namanya manusia pasti akan melakukan kegiatan konsumsi
secara terus menerus dan tidak memperhatikan keadaan sekitarnya.
c.
Ekonomi yang tidak seimbang juga akan mempengaruhi kegiatan RTK.
Kalian pasti
tahu bahwa RTK adalah konsumen, dan konsumen adalah seorang pemakai. Dan
darimana mereka mendapatkan itu semua?, pastinya dari agennya yaitu produsen.
Produsen adalah pelaku ekonomi yang tentunya membantu jalannya kegiatan
konsumsi. Jika sebuah produksi tidak berjalan dengan baik maka kegiatan
konsumsi pun juga tidak akan berjalan dengan baik pula.
Memang, RTK
bisa berperan pula sebagai produsen tapi tidak mungkin seorang RTK menjadi RTP
untuk seterusnya. Walau RTK disebut pelaku ekonomi paling rendah tapi RTK juga
memerlukan agen untuk bisa melangsungkan kegiatan konsumsi.
3.Dampak yang Ditimbulkan
Pada
Permasalahan yang terjadi di RTK pasti juga akan menimbulkan dampak tersendiri.
Walaupun dampak itu sendiri tidak berpengaruh besar terhadap perilaku ekonomi
lainnya tapi dampak ini berpengaruh terhadap keadaan rumah tangga itu sendiri, diantaranya
:
a.
Kegiatan konsumsi yang berlebihan akan mempengaruhi perilaku anggota
keluarga satu sama lain.
Untuk keluarga keempat variabel structural yang paling
memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik bagi
pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, status perkawinan,
kehadiran anak, dan status pekerjaan. Dengan adanya anak maka konsumsi rumah
tangga akan bertambah, yaitu konsumsi pakaian anak, susu untuk anak-anak, buku
untuk sekolah anak dan lain-lain.
Seorang anak yang biasanya berperan sebagai pengguna akhir
dari produk yang dibeli dapat memberi pengaruh yang tidak kecil pada
pengambilan keputusan pembelian suatu barang dalam keluarganya. Biasanya anak
mencoba memberi pengaruh pada orang tuanya untuk membeli.Walaupun anak tidak
mendominasi pengambilan keputusan beli, mereka mempunyai potensi yang besar
untuk membentuk aliansi baik dengan ayahnya maupun dengan ibunya dalam
membentuk mayoritas pengambilan keputusan beli.
b.
Perbandingan terbalik antara Rumah Tangga Konsumsi dengan Rumah
Tangga Produksi atau yang lainnya.
Kebutuhan yang
secara berlebihan dan tidak berpegang teguh dengan skala prioritas akan membuat
keluarga itu bangkrut sendiri. Dalam arti mereka kehabisan pendapatan untuk
bisa membeli/menghabiskan barang dan jasa yang utamanya adalah kegiatan mereka.
Tapi untuk RTP
mungkin pembelian secara berlebihan akan membuat kegiatan produksi akan merasa
diuntungkan. Karena semua barang yang dihasilkan oleh produsen akan dihabiskan
terus oleh konsumen
4.Penanggulangan
Seperti
halnya permasalahan pasti ada penyelesain. Walau penyelesaian ini tidaklah
selalu bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi tapi setidaknya
penyelesaian bisa menggulangi permasalahan yang terjadi.
a.
Diharuskan dalam setiap RTK mempunya peranan yang akan diambil alih
setiap anggota keluarga.
Keputusan konsumsi keluarga melibatkan
setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan. Peranan-peranan ini mungkin
dipegang oleh suami, istri, anak, atau anggota lain dalam rumah tangga. Peranan
ganda atau aktor ganda adalah normal.
1.
Penjaga
pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan
pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan.
2.
Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang opininya
dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam
pembelian dan produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria
evaluasi itu.
3.
Pengambil keputusan (decider). Orang dengan wewenang dan /
atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan
dan produk atau merek mana yang yang akan dipilih.
4.
Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai
agen pembelian: yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek,
membawa produk kerumah, dan seterusnya.
5.
Pemakai (user). Orang yang menggunakan produk.
b.
Membuat skala prioritas
Skala prioritas adalah suatu daftar bermacam
macam kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkat kepentingannya,yaitu dari yang
paling penting sampai dengan kebutuhan yang dapat ditunda pemenuhannya.
Lalu, bagaimanakah cara menyususnnya dan
melakukannya ?
a.Mencatat semua kebutuhan yang ada.
b.Membuat urutan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya.
c.Membuat beberapa catatan kebutuhan alokasi dana yang ada.
d.Memilih catatan kebutuhan yang paling memberi manfaat secara optimal.
e. Belanja sesuai dengan daftar yang telah ditentukan.
b.Membuat urutan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya.
c.Membuat beberapa catatan kebutuhan alokasi dana yang ada.
d.Memilih catatan kebutuhan yang paling memberi manfaat secara optimal.
e. Belanja sesuai dengan daftar yang telah ditentukan.
Biasanya yang
menyusun skala prioritas dalam keluarga adalah Ibu yang berperan sebagai Ibu
Rumah Tangga yang menguasai pengeluaran untuk keluarga.
c.
Menabung
Mungkin
kegiatan ini sama dengan membuat skala prioritas. Selain membuat daftar
pengeluaran, RTK juga harus membatasi jumlah pengeluaran.
D. Kesimpulan
Rumah Tangga Konsumsi merupakan pelaku ekonomi
dalam kegiatan ekonominya adalah untuk menghabiskan bukan menghasilkan
barang/jasa. RTK adalah pelau ekonomi paling rendah diantara pelaku-pelaku
ekonomi yang lainnya.
Dalam hal ini semua anggota ambil peran dalam
kegiatan konsumsi ini. Pengeluaran dan konsumsi dari konsumen adalah faktor
utama dalam RTK. RTK tidak akan berjalan tanpa adanya pelaku ekonomi lainnya
dari Rumah Tangga Produksi. Dan kedua pelaku ekonomi ini saling ada keterkaitan
dan ketergantunan.
E.
Saran
Dalam beberapa rumah tangga tidak semua kegiatannya akn berjalan
dengan lancar. Maka dari itu berpintar-pintarlah dalam melakukan tindakan dalam
andil perekonomian negara.
Karena yang dibahas adalah RTK maka pintar-pintrlah, disiplinlah
mengenai pengeluaran yang akan dikeluarkan oleh sebuah anggota keluarga. Karena
RTK bertindak menjadi konsumen jadi lebih baik memiliki sebuah skala prioritas
dan belajar megirit!.
Kalau tidak mau keluarga anda amburadul, apalagi jika kebutuhan
sekarang dipenuhi dan kebutuhan yang akan datang tidak bisa dipenuhi maka
jadilah orang yang berpikir cerdas dalam pengambilan keputusan dan bertindak
cepat dalam melakukan kegiatan !.
Naaaah,, ini mesisan .. :D Aku emang bukan jurusan di IPS tapi aku suka pelajaran IPS.. Dan ini juga artikel ku sendiri.. Banyak ngarangnya ini (berasa kayak buat cerita, ngarang).
Semoga bermanfaat lah buat teman teman sekalian. Emang tidak banyak tapi mungkin ada yang keplesot sak thik .. :-) eheheheh ....
Maaf jika salah kata. Terima Kasih sudah berkunjung.
By : Unknown
PERMASALAHAN EKONOMI BERDASARKAN SUMBER DAYA ALAM (artikel)
0
Keterbatasan Sumber Daya
A. Latar Belakang
Sumber daya alam (biasa
disingkat SDA) adalah segala
sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia. Yang tergolong di
dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban
dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam
sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu
abad belakangan ini. Sumber daya
alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya
keberadaannya tidak tersebar merata.
B. Rumusan Masalah
1.
Pengertian Kelangkaan dalam SDA?
2.
Pengertian Pilihan dalam SDA?
3.
Biaya Peluang dalam SDA?
4.
Contoh Permasalahan Ekonomi berdasarkan kondisi SDA
disertai dampak dan upaya?
C. Pembahasan
1.Pengertian Kelangkaan.
Pada setiap bidang kehidupan, terlihat adanya kelangkaan. Di
daerah perkotaan banyak tanah digunakan untuk tempat pemukiman sehingga lahan
untuk pertanian sangat kurang.Seseorang baru dapat memperoleh sumber daya setelah mengeluarkan berbagai
pengorbanan. Namun demikian ternyata masih ada juga yang tidak mampu
memperolehnya, apakah karena memang sudah habis, jumlahnya sedikit atau mereka
tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan. Keadaan benda pemuas
yang terbatas inilah yang disebut dengan kelangkaan. Jadi, kelangkaan adalah kondisi dimana kita tidak mempunyai
cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhan.
Kelangkaan menurut
ilmu ekonomi mengandung dua pengertian, yaitu:
1) langka; karena jumlahnya tidak mencukupi dibandingkandengan
jumlah kebutuhan.
2) langka; karena untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan
Sumber daya yang sifatnya terbatas (langka) akan berdampak
pada barang atau jasa yang dihasilkan juga akan langka. Sumber daya atau
faktor produksi digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi
dikenal empat faktor produksi pokok, yaitu tanah (land), tenaga
kerja (labour), modal (capital), dan
kewirausahaan (entrepreneur).
1. Tanah (land)
Sumber daya tanah terbatas (langka) karena bila kita menggunakan tanah
tertentu untuk bangunan, maka kita tidak dapat lagi menggunakannya untuk
lapangan sepak bola. Bila kita menggunakan tanah untuk jalan tol, maka tanah untuk pemukiman
penduduk akan berkurang. Dengan demikian, faktor produksi tanah menjadi langka
dan sangat terbatas.
2. Tenaga kerja (labour)
Dalam ilmu ekonomi
tenaga kerja mencakup tenaga fisik dan kemampuan mental yang dimiliki oleh
manusia. Bila banyak tenaga kerja yang bekerja di pabrik akan sedikit tenaga
kerja di bidang pertanian. Hal ini menandakan adanya keterbatasan tenaga kerja.
3. Modal (capital)
Jumlah capital terbatas karena kemampuan
manusia untuk menghasilkannya terbatas. Bila modal banyak digunakan untuk
memproduksi lemari es, modal untuk menghasilkan perahu, kapal terbang, dan
jalan raya harus dikurangi.
4. Kewirausahaan (entrepreneur)
Banyak produk yang
tidak mampu dihasilkan karena tidak adanya faktor penguasaha. Faktor produksi
pengusaha merupakan faktor yang sangat menentukan karena walaupun terdapat tiga
faktor produksi lainnya tanpa ada keahlian dalam mengolah pengusaha semuanya
tidak akan berarti.
Faktor-faktor Penyebab Kelangkaan
1. Keterbatasan Jumlah Benda Pemuas Kebutuhan yang Ada di Alam
Di alam tersedia banyak benda yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun, karena tidak semua benda
tersebut dapat segera diperbaharui, maka jumlahnya pun terbatas. Missal, minyak
bumi dan barang-barang tambang lainnya yang memerlukan waktu beribu-ribu tahun
untuk memperbaharuinya.
2. Kerusakan Sumber Daya Alam Akibat Ulah Manusia
Penebangan
hutan yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan hutan tersebut menjadi
cepat rusak dan gundul. Ini tentu memerlukan waktu lama untuk
memperbaikinya.Contohnya,akibat pencemaran air tidak bisa diminum.
3. Keterbataan Kemampuan Manusia untuk Menolah Sumber Daya yang
Ada.
Keterbatasan
kemampuan untuk mengolah terjadi karena kekurangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Namun, bias juga karena kekuranagn modal dan factor-faktor lain.
4. Peningkatan Kebutuhan Manusia yang Lebih Cepat Dibandingkan
dengan Kemampuan Penyediaan Sarana Kebutuhan.
Terbatasnya benda pemuas kebutuhan yang
tersedia, jumlah dan jenis yang dibutuhkan tidak terbatas. Inti masalah ekonomi
adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas dengan alat
atau benda pemuas kebutuhan yang terbatas. Tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi
sehingga manusia harus melakukan pilihan dari berbagai alternative yang
tersedia. Artinya, sebagian kebutuhan dapat dipenuhi, dan sebagian lagi tidak
dapat dipenuhi.
5. Bencana alam
Bencana lam seperti gempa,banjir,tsunami merusak sumber daya barang/jasa,
Sehingga sumber daya tersebut tidak dapat digunakan lagi.
6. Perang/konflik
Terjadinya perang atau konflik di suatu
daerah atau negara dapat menyebabkan terhambatnya kegiatan ekonomi yang
menghambat proses produksi maupun distribusi barang atau jasa sehingga
terjadilah kelangkaan.
2.Pengertian Pilihan
Timbulnya kelangkaan membuat individu, perusahaan, dan
masyarakat secara keseluruhan tidak bisa mendapat semua yang mereka butuhkan
sehingga mereka harus membuat pilihan. Pada setiap kegiatannya, mereka harus
menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif pilihan yang telah dibuat.
Pilihan-pilihan tersebut meliputi pilihan dalam mengonsumsi
dan pilihan dalam memproduksi. Tujuannya adalah agar sumber-sumber daya
ekonomi yang tersedia digunakan secara efisien dan dapat mewujudkan kepuasan
yang paling maksimal pada individu dan masyarakat.
a. Pilihan dalam Mengonsumsi
Pada hakikatnya kegiatan untuk membuat pilihan dapat dilihat
dari dua segi. Pertama, dari segi penggunaan sumber-sumber daya ekonomi yang
dimiliki. Kedua, dari segi mengonsumsi barang-barang yang dihasilkan. Setiap
individu harus memikirkan cara terbaik dalam menggunakan sumber-sumber daya
ekonomi yang dimilikinya. Usaha ini bertujuan untuk memaksimumkan pendapatan
yang akan dinikmatinya dengan menggunakan sumber-sumber daya ekonomi yang
dimilikinya tersebut. Dengan demikian, pendapatan yang diterima dari penggunaan
sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki setiap individu dapat menentukan
jenis-jenis dan jumlah barang yang akan dibeli.
b. Pilihan dalam Memproduksi
Pilihan dalam memproduksi biasanya dilakukan
perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan
individu, perusahaan lain, dan pemerintah. Pemilik-pemilik perusahaan
menjalankan kegiatannya untuk mencari keuntungan, dan keuntungan maksimal hanya
akan didapat apabila pemilik-pemilik (pemimpin) perusahaan membuat pilihan yang
teliti atas jenis barang dan jasa yang akan dijualnya, dan jenis-jenis serta
jumlah faktor-faktor produksi yang akan digunakannya.
Dalam penjualan barang, para pengusaha dapat menentukan
tingkat produksi yang memberi keuntungan paling banyak. Adapun dalam penggunaan
sumber-sumber daya ekonomi, yang perlu dipikirkan adalah menentukan kombinasi
sumber-sumber daya ekonomi yang dapat meminimalkan biaya produksi.
3.Pengertian Biaya
Peluang
Biaya peluang muncul ketika seseorang
dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus memilih salah satunya. Biaya
peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih
alternatif kegiatan. Biaya
peluang diukur dengan manfaat yang harus dilepas karena tidak
dipilih. Konsep biaya peluang selalu dipertimbangkan pada setiap pengambilan
keputusan dalam pemenuhan kebutuhan atau melakukan kegiatan ekonomi.
Dalam kegiatan produksi misalnya, kita harus melakukan perhitungan dengan cermat. Misalnya
saja dalam meningkatkan pendapatan nasional pemerintah meninggalkan sektor
pertanian ke industri, akibatnya adalah hilangnya kesempatan kerja bagi puluhan
juta orang di sektor pertanian untuk menunggu kesempatan kerja di sektor
industri. Contoh lain adalah bila kalian lulus SMA kemudian dihadapkan pada dua
pilihan, yaitu kuliah atau bekerja. Bila kuliah menghabiskan biaya sebesar Rp15.000.000,00 per tahun tapi bila memutuskan bekerja di pabrik kamu bisa
mendapatkan gaji total sebesar Rp20.000.000,00 selama setahun. Dengan
demikian jika kalian memutuskan kuliah maka biaya peluangnya per tahun sebesar
gaji yangdikorbankan karena tidak bekerja sebesar
Rp20.000.000,00.
4. Masalah Ekonomi berdasarkan SDA disertai dampak dan upaya
penanggulangan
Contoh
:
a.
Illegal Loging/Pembalakan
Liar
Kondisi ini sebenarnya bisa terjadi karena cara pengelolaan perekonomian
yang salah, sehingga jumlah lapangan kerja berbanding terbalik sangat jauh
dengan jumlah pencari kerja.
Karena kesulitan mencari kerja orangpun banyak yang tertarik untuk
bekerja di bidang yang sebenarnya secara hukum illegal, termasuk usaha yang
juga merusak lingkungan hidup, seperti pembalakan liar, membuka hutan secara
semena-mena untuk perkebunan, pendulangan logam mulia seperti emas dengan zat yang
bisa mencemari lingkungan seperti raksa dll.
Seringkali usaha-usaha illegal tersebut justru disokong juga oleh para
pemodal besar pemilik perusahaan untuk meraup untung sebesar-besarnya. Meski
sudah banyak hukum yang mengatur tentang perlindungan lingkungan, tampaknya
mereka masih tumpul ketika berhadapan dengan para konglomerat kaya tersebut.
b.
Berkurangnya lahan pertanian
Disebabkan
banyak dibangunnya pusat perindustrian dan gedung-gedung di daerah perkotaan
sehingga lahan untuk menghasilkan bahan pangan menjadi sempit.
c.
Mahalnya harga sembako
Permasalahan
ini berkaitan dengan berkurangnya lahan pertanian. Karena kelangkaan bahan
pangan dari alam maka kelangkaan terjadi pada hasil alam ini.
d.
Kelangkaan Bahan Bakar Subsidi
Bahan bakar ini biasanya berupa bensin
dan solar yang sering digunakan oleh masyarakat. Jenis SDA ini adalah Sumber
Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga jika jenis ini habis maka
selamanya juga akan habis pula.
Dampak
:
a.
Illegal Loging/Pembalakan
Liar
-
Menyebabkan banjir dan tanah longsor
-
Berkurangnya kayu yang bisa digunakan untuk bahan dasar
kerajinan yang terbuat dari kayu dan pembuatan rumah
-
Sempitnya habitat asli untuk hewan yang tinggal di hutan
-
Banyaknya pekerja yang bekerja dibidang ini karena
kekurangan lapangan kerja yang layak
b.
Berkurangnya lahan pertanian
-
Berkurangnya lahan untuk menanam dan mendistribusikan
bahan pangan
-
Banyak masyarakat yang kekurangan bahan pangan
-
Suasana hijaunya sawah dan udara yang sejuk tergantikan
oleh bangunan-bangunan perkotaan dan bangunan perindustrian sehingga
mengakibarkan polusi
c.
Mahalnya harga sembako
-
Banyaknya angka kemiskinan yang terjadi
-
Karena adanya kelangkaan, masyarakat enggan memperoleh
barang tersebut dan akhirnya terpaksa mengeluarkan hasil semaksimal mungkin
yang mereka miliki
-
Banyaknya masyarakat yang demo atas kenaikan harga
sembako, menghalalkan cara agar terjadi penurunan harga sembako
d.
Kelangkaan Bahan Bakar Subsidi
-
Karena kelangkaan, akhirnya terjadi kenaikan harga BBM
-
Kegiatan ekonomi yang berlangsung menggunakan alat yang
berbahan bakar bensin atau solar jadi terhambat
-
Banyak masyarakat dari kalangan pekerja petani sampai
pekerja kantoran dan juga siswa yang kesulitan untuk memulai aktifirasnya
karena kendaraan mereka kesulitan mendapatkan bensin
-
Banyaknya antrian yang berjubel di SPBU karena ingin
mendapatkan Bahan Bakar baik untuk kebutuhan sekarang atau kebutuhan untuk hari
selanjutnya
Penanggulangan :
a.
Illegal Loging/Pembalakan
Liar
-
Pemerintah lebih mengetatkan lagi untuk penjagaan bagi
para illegal Loging yang masih berkeliaran
-
Membuat Lapangan pekerja lagi sehingga masyarakat tidak
salah kerja karena tidak tersedianya lapangan kerja
-
Jika sudah terlanjur, bisa melakukan reboisasi
b.
Berkurangnya Lahan Perhatian
-
Membatasi pembangunan pembangunan yang bisa mengurangi
lahan pertanian di pedesaan
-
Bisa melakukan program penanaman di rumah kaca atau di
atas atap gedung
c.
Mahalnya harga sembako
-
Menambah lahan pertanian yang ada
-
Menyeimbangi harga pangan dengan harga barang dan harga
ekonomi lainnya
d.
Kelangkaan Bahan Bakar Subsidi
-
Membatasi pengeluaran bahan bakar subsidi
-
Menggunakan alternatif pengganti bahan bajar seperti
minyak kelapa
-
Berusaha belajar mengirit bahan bakar subsidi sebelum
bahan bakar tersebut habis dari alamnya
Upaya
Masyarakat mengenai permasalahan ekonomi
a.
Mengenai Kelangkaan BBM
-
Mengirit BBM dengan cara tidak terlalu banyak bepergian
menggunakan kendaran berbahan bakar bensin
-
Mengantri di SPBU untuk mendapatkan BBM baik untuk stok
saat ini ataupun jangka keesokannya, dengan cara membawa beberapa jerigen untuk
diisi BBM
D. Kesimpulan
Pada dasarnya masalah
ekonomi bisa disebabkan pula oleh Sumber Daya Alam yang mungkin dikelola baik
oleh manusia. Masalah ekonomi tersebut didasarkan oleh beberapa sebab tertentu.
Seperti faktor kelangkaan, faktor keterbatasan, pilihan dan biaya peluang.
Permasalahan ekonomi pastinya tidak lepas pula dengan kehidupan masyarakat
sehari hari dan dampak yang ditimbulkan juga bisa bersifat fatal.
E. Saran
Kita sebagai pengguna
SDA harus bisa memanfaatkannya dengan baik, menggunakan dengan sebijak-bijaknya
SDA yang telah diberikan oleh Tuhan YME. Karena tidak hanya masa kita saja yang
menggunakan tapi cucu cucu kita dimasa depan juga akan menggunakannya. Kalau
tidak kita yang sebagai pengelelola SDA yang baik, siapa lagi?.
Hay Teman .. Apa Kabar ?? :D Semoga baik .. udah berapa abad aku nggk ngepost ..?? -_- (lebay). Kangen ...:-) Berhubungan bingung mau ngepost apa, jadi inisiatif mau bagi pengetahuan ini.. seputar dunia pendidikan.. dunia anime dan film tinggalkan sebentar !!
Mungkin ini yang kedua kalinya aq ngepost tentang pelajaran.. Artikel ini aku sendiri yang buat. Separuhnya aku ngarang. Ini pelajaran ekonomi SMA kelas 1.
Mungkin teman teman ada yang sederajat sama aku.
Jadi semoga artikel yang dikit ini, mungkin rada aneh, bisa membantu sedikit ya !!!
Terima kasih buat viewers.. Maaf jika banyak kesalahan .... ^_^
By : Unknown