• Posted by : Unknown Sabtu, 25 Oktober 2014

       


         
           A.   Latar Belakang
    Setiap orang dalam memenuhi kebutuhannya, akan melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh setiap pelaku ekonomi berbeda-beda. Keluarga kalian setiap hari makan, berarti mereka telah melakukan kegiatan konsumsi (berperan sebagai konsumen). Namun berbeda ketika keluarga kalian bekerja.Apakah mereka dinamakan pelaku konsumsi? Orang yang bekerja berarti mereka telah melakukan kegiatan produksi. Dengan demikian dinamakan pelaku produksi. Bagaimana dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi lainnya? Sama seperti keluarga kalian, mereka juga melakukan kegiatan ekonomi, namun aktivitas yang mereka lakukan berbeda.
    Pelaku ekonomi merupakan pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Secara garis besar, pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi lima pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan, koperasi, masyarakat, dan negara. Setiap pelaku ekonomi ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, atau distributor.

         B.   Rumusan Masalah
    1.      Pengertian Rumah Tangga Konsumsi
    2.      Permasalahan pada Rumah Tangga Konsumsi
    3.      Dampak yang ditimbulkan

    4.      Penanggulangan pada permasalahan yang sudah dibahas


         C.   Pembahasan

    1.      Pengertian Rumah Tangga Konsumsi
           Rumah Tangga Konsumsi adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Pelaku dari Rumah Tangga Konsumsi (RTK) disebut sebagai konsumen. Konsumen adalah orang-orang atau badan-badan yang melakukan kegiatan menggunakan dan menghabiskan sebagian atau keseluruhan nilai dari suatu barang dan jasa (konsumsi). Rumah Tangga Konsumsi (RTK) kaitannya dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan.
    Ada dua peran yg dimainkan oleh rumah tangga keluarga dlm kegiatan ekonomi, yaitu : 
    (a.) Sebagai konsumen. 
    Sebagai konsumen rumah tangga keluarga membeli barang-barang dan jasa-jasa yg dihasilkan oleh rumah tangga produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. 
    (b.) Sebagai penyedia jasa factor produksi. 
    Faktor produksi yg dimaksudkan adalah berupa tenaga kerja, kompetensi, tanah, ataupun modal. Dari factor-faktor produksi tersebut rumah tangga keluarga mendapatkan penghasilan untuk membeli barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhannya. 
    Rumah Tangga Konsumen (RTK) yang menghasilkan faktor-faktor produksi menjualnya ke pasar produksi. Sebagai balas jasa akan diterima uang berupa sewa, upah, bunga dan laba. Dari penghasilannya, RTK akan membelanjakan uang untuk membeli barang dari pasar barang, membayar pajak kepada pemerintah atau membeli impor. Selisih dair penghasilan dengan pengeluarannya digunakan untuk ditabung.
    Jadi, Rumah Tangga Konsumsi adalah pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan guna menghabiskan/memakai suatu barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen.

      2.Permasalahan pada Rumah Tangga Konsumsi
           Pada dasarnya Rumah Tangga Konsumsi (RTK) memiliki banyak permasalahan yang terjadi. Seperti halnya pelaku ekonomi yang lain RTK juga memiliki kelemahan pada kegiatan ekonominya, diantaranya adalah :
          a.      Pendapatan yang tidak sesuai dengan pengeluaran.
    Sebuah keluarga terdiri dari Ayah, Ibu dan anak. Mungkin ada juga anggota lainnya seperti Bibi, Paman, Nenek, Kakek, Pembantu dan semacamnya. Di sini pendapatan setiap keluarga pastilah berbeda, dilihat dari segi ekonomi keluarga atau lebih tepatnya ada yang berpendapat tinggi, sedang dan rendah (kaya dan miskin).       Pengeluaran sebuah kebutuhan juga didasari oleh pendapatan yang diperoleh dari sebuah keluarga. Tidak mungkin pengeluaran dari pendapatan orang yang pendapatannya tinggi sama dengan pengeluaran orang yang pendapatannya rendah.

          b.      Konsumsi yang secara berlebihan, apalagi sebuah keluarga tidak mempunyai daftar untuk skala prioritas dalam sebuah keluarganya.
    Selain pendapatan, pengeluaran/konsumsi dari sebuah keluarga juga perlu dibatasi. Memang kebutuhan dari satu keluarga pastilah berbeda. Ayah, Ibu, anak atau keluarga lainnya tidak mungkin mereka memiliki kebutuhan yang sama. Pastinya mereka juga mempunyai keingininan untuk segera melaukan kegiatan konsumsi walau mereka sebenarnya tahu bahwa pendapatan tidak seterusnya bisa mencukupi kebutuhan mereka.
    Dalam sebuah kebutuhan, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan menurut intensitasnya, kebutuhan menurut waktu, kebutuhan menurut sifat dan kebutuhan menurut subjeknya. Dan yang namanya manusia pasti akan melakukan kegiatan konsumsi secara terus menerus dan tidak memperhatikan keadaan sekitarnya.

          c.       Ekonomi yang tidak seimbang juga akan mempengaruhi kegiatan RTK.
    Kalian pasti tahu bahwa RTK adalah konsumen, dan konsumen adalah seorang pemakai. Dan darimana mereka mendapatkan itu semua?, pastinya dari agennya yaitu produsen. Produsen adalah pelaku ekonomi yang tentunya membantu jalannya kegiatan konsumsi. Jika sebuah produksi tidak berjalan dengan baik maka kegiatan konsumsi pun juga tidak akan berjalan dengan baik pula.
    Memang, RTK bisa berperan pula sebagai produsen tapi tidak mungkin seorang RTK menjadi RTP untuk seterusnya. Walau RTK disebut pelaku ekonomi paling rendah tapi RTK juga memerlukan agen untuk bisa melangsungkan kegiatan konsumsi.

      3.Dampak yang Ditimbulkan
                Pada Permasalahan yang terjadi di RTK pasti juga akan menimbulkan dampak tersendiri. Walaupun dampak itu sendiri tidak berpengaruh besar terhadap perilaku ekonomi lainnya tapi dampak ini berpengaruh terhadap keadaan rumah tangga itu sendiri, diantaranya :
          a.      Kegiatan konsumsi yang berlebihan akan mempengaruhi perilaku anggota keluarga satu sama lain.
    Untuk keluarga keempat variabel structural yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, status perkawinan, kehadiran anak, dan status pekerjaan. Dengan adanya anak maka konsumsi rumah tangga akan bertambah, yaitu konsumsi pakaian anak, susu untuk anak-anak, buku untuk sekolah anak dan lain-lain.
    Seorang anak yang biasanya berperan sebagai pengguna akhir dari produk yang dibeli dapat memberi pengaruh yang tidak kecil pada pengambilan keputusan pembelian suatu barang dalam keluarganya. Biasanya anak mencoba memberi pengaruh pada orang tuanya untuk membeli.Walaupun anak tidak mendominasi pengambilan keputusan beli, mereka mempunyai potensi yang besar untuk membentuk aliansi baik dengan ayahnya maupun dengan ibunya dalam membentuk mayoritas pengambilan keputusan beli.

          b.      Perbandingan terbalik antara Rumah Tangga Konsumsi dengan Rumah Tangga Produksi atau yang lainnya.
    Kebutuhan yang secara berlebihan dan tidak berpegang teguh dengan skala prioritas akan membuat keluarga itu bangkrut sendiri. Dalam arti mereka kehabisan pendapatan untuk bisa membeli/menghabiskan barang dan jasa yang utamanya adalah kegiatan mereka.
    Tapi untuk RTP mungkin pembelian secara berlebihan akan membuat kegiatan produksi akan merasa diuntungkan. Karena semua barang yang dihasilkan oleh produsen akan dihabiskan terus oleh konsumen


      4.Penanggulangan
                Seperti halnya permasalahan pasti ada penyelesain. Walau penyelesaian ini tidaklah selalu bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi tapi setidaknya penyelesaian bisa menggulangi permasalahan yang terjadi.
    a.    Diharuskan dalam setiap RTK mempunya peranan yang akan diambil alih setiap anggota keluarga.
    Keputusan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan. Peranan-peranan ini mungkin dipegang oleh suami, istri, anak, atau anggota lain dalam rumah tangga. Peranan ganda atau aktor ganda adalah normal.
    1.           Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan.
    2.             Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu.
    3.             Pengambil keputusan (decider). Orang dengan wewenang dan / atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek mana yang yang akan dipilih.
    4.             Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian: yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
    5.             Pemakai (user). Orang yang menggunakan produk.
    b.      Membuat skala prioritas

    Skala prioritas adalah suatu daftar bermacam macam kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkat kepentingannya,yaitu dari yang paling penting sampai dengan kebutuhan yang dapat ditunda pemenuhannya.

    Lalu, bagaimanakah cara menyususnnya dan melakukannya ?
    a.Mencatat semua kebutuhan yang ada.
    b.Membuat urutan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya.
    c.Membuat beberapa catatan kebutuhan alokasi dana yang ada.
    d.Memilih catatan kebutuhan yang paling memberi manfaat secara optimal.
    e. Belanja sesuai dengan daftar yang telah ditentukan.
           
    Biasanya yang menyusun skala prioritas dalam keluarga adalah Ibu yang berperan sebagai Ibu Rumah Tangga yang menguasai pengeluaran untuk keluarga.

    c.       Menabung
    Mungkin kegiatan ini sama dengan membuat skala prioritas. Selain membuat daftar pengeluaran, RTK juga harus membatasi jumlah pengeluaran.




         D.  Kesimpulan
    Rumah Tangga Konsumsi merupakan pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonominya adalah untuk menghabiskan bukan menghasilkan barang/jasa. RTK adalah pelau ekonomi paling rendah diantara pelaku-pelaku ekonomi yang lainnya.
    Dalam hal ini semua anggota ambil peran dalam kegiatan konsumsi ini. Pengeluaran dan konsumsi dari konsumen adalah faktor utama dalam RTK. RTK tidak akan berjalan tanpa adanya pelaku ekonomi lainnya dari Rumah Tangga Produksi. Dan kedua pelaku ekonomi ini saling ada keterkaitan dan ketergantunan.


         E.   Saran
    Dalam beberapa rumah tangga tidak semua kegiatannya akn berjalan dengan lancar. Maka dari itu berpintar-pintarlah dalam melakukan tindakan dalam andil perekonomian negara.
    Karena yang dibahas adalah RTK maka pintar-pintrlah, disiplinlah mengenai pengeluaran yang akan dikeluarkan oleh sebuah anggota keluarga. Karena RTK bertindak menjadi konsumen jadi lebih baik memiliki sebuah skala prioritas dan belajar megirit!.

    Kalau tidak mau keluarga anda amburadul, apalagi jika kebutuhan sekarang dipenuhi dan kebutuhan yang akan datang tidak bisa dipenuhi maka jadilah orang yang berpikir cerdas dalam pengambilan keputusan dan bertindak cepat dalam melakukan kegiatan !.





    Naaaah,, ini mesisan .. :D Aku emang bukan jurusan di IPS tapi aku suka pelajaran IPS.. Dan ini juga artikel ku sendiri.. Banyak ngarangnya ini (berasa kayak buat cerita, ngarang).

    Semoga bermanfaat lah buat teman teman sekalian. Emang tidak banyak tapi mungkin ada yang keplesot sak thik .. :-) eheheheh ....

    Maaf jika salah kata. Terima Kasih sudah berkunjung.

    { 2 komentar... read them below or Comment }

    1. Thanks infonya. Oiya ngomongin rumah tangga, ternyata ada loh trik jitu merencanakan keuangan bagi keluarga agar bisa hidup sejahtera. Mau tau rahasianya? Yuk cek di sini: Tips keuangan rumah tangga

      BalasHapus

  • Copyright © 2013 - Hyperdimension Neptunia

    ┏ Diary Note's ❤ GanevIraiki ┑ - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan